Senin 06 May 2024 20:09 WIB

Dukung Pengasuhan Ideal, Nasyiatul Aisyiyah Cetak Fasilitator Sekolah Parenting

Orang tua perlu dilatih untuk menciptakan kekompakan dalam mengasuh anak.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Gita Amanda
Pengasuhan yang ideal melibatkan unsur keluarga yang tinggal dalam rumah, (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Ardiansyah
Pengasuhan yang ideal melibatkan unsur keluarga yang tinggal dalam rumah, (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keluarga merupakan pusat pengasuhan dan pendidikan anak. Pengasuhan yang ideal melibatkan unsur keluarga yang tinggal dalam rumah, bukan menitikberatkan pada peran dan sosok ibu semata. Baik ibu, ayah, nenek, kakek maupun pengasuh selayaknya memiliki pemahaman yang sama perihal pengasuhan anak.

Hal tersebut yang mendasari Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah bersama Kementerian Perlindungan Perempuan dan Pemberdayaan Anak (KPPPA) mengadakan training of trainer (ToT) sekolah Parenting Berbasis Family Learning Center (FLC) pada 26 sampai 28 April 2024. Tak hanya mengikuti pelatihan, sebanyak 28 peserta dari seluruh Indonesia berkomitmen melaksanakan secara massif kegiatan sekolah parenting di wilayah masing-masing juga.

Baca Juga

Kegiatan ToT Sekolah Parenting dilaksanakan secara daring dan luring. Sebelum hadir secara luring di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan DKI Jakarta, peserta lebih dulu mengikuti tiga kali pertemuan daring. Peserta merupakan perwakilan dari Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah dari hampir semua provinsi mulai Sumatera hingga Papua

Ketua Pelaksana Kegiatan Pelatihan Parenting Berbasis Family Learning Center (FLC), Dwi Astuti mengatakan, komitmen peserta dibuktikan dengan menandatangani pakta integritas. "Capaian akhir dari kegiatan ini yaitu mencetak fasilitator sekolah parenting berbasis FLC yang dapat menjadi pionir untuk melaksanakan sekolah parenting berbasis FLC di wilayah masing-masing," kata Dwi melalui pesan tertulis kepada Republika, Ahad (5/5/2024) lalu.

Deputi Bidang Kesetaraan Gender KPPPA, Anggin Nuzula Rahma menyampaikan terima kasih atas kolaborasinya menyelenggarakan Sekolah Parenting Berbasis FLC dengan sukses dan sangat memberi kontribusi. 

Anggin mengatakan, orang tua perlu dilatih untuk menciptakan kekompakan dalam mengasuh anak. Sebab, kesetaraan dan kerja sama antara suami istri dalam keluarga merupakan kunci. "Oleh karena itu, ToT Sekolah Parenting Berbasis FLC ini penting dan harus ada di kabupaten/ kota seluruh Indonesia. Harapannya bisa sampai ke desa karena sekarang ada anggapan ‘ayah ada tapi tiada’ ini yang harus kita hilangkan,” jelas Anggin.

Ketua Bidang Pendidikan dan Penelitian, Risni Julaeni Yuhan menyampaikan bahwa Family Learning Center merupakan salah satu pendekatan dalam metode pembelajaran di mana keluarga menjadi actor langsung dalam pemberdayaan. Oleh karenanya, pengasuhan anak di keluarga akan melibatkan seluruh anggota seperti ayah, nenek, paman, bibi, hingga pengasuh. 

Sehingga, pengasuhan tidak berpangku tangan pada peran ibu, melainkan peran keluarga secara utuh. Selain itu, disampaikan Risni bahwa keunggulan dalam Sekolah Parenting Berbasis FLC ini yaitu pelatihan yang berbasis konseling selain kesetaraan dalam pengasuhan dan fleksibilitas mekanisme pelatihan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement