Senin 06 May 2024 14:56 WIB

Tingkatkan Kesejahteraan Mustahik, Baznas RI Luncurkan Balai Ternak di Sumedang

Program Balai Ternak Baznas sangat membantu mustahik keluar dari miskin ekstrem

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI meluncurkan program Balai Ternak Baznas Kabupaten Sumedang di Desa Cijeungjing, Kecamatan Jatigede sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan dan menurunkan angka kemiskinan.
Foto: dok Baznas
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI meluncurkan program Balai Ternak Baznas Kabupaten Sumedang di Desa Cijeungjing, Kecamatan Jatigede sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan dan menurunkan angka kemiskinan.

REPUBLIKA.CO.ID, SUMEDANG -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI meluncurkan program Balai Ternak Baznas Kabupaten Sumedang di Desa Cijeungjing, Kecamatan Jatigede sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan dan menurunkan angka kemiskinan.

Hadir dalam peluncuran Balai Ternak Baznas Sumedang antara lain Ketua Baznas RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., Pimpinan Baznas RI Bidang Pengumpulan yang juga Pembina Program Wilayah Jawa Barat, H. Rizaludin Kurniawan M.Si, CFRM, Plt. Direktur Pendayagunaan, Eka Budhi Sulistyo, Ketua Baznas Provinsi Jawa Barat, Dr. H. Anang Jauharuddin, M.M.Pd, Pj. Bupati Sumedang diwakili Kepala Dinas PUTR Sumedang, Nasam, SE, Ak, serta Ketua Baznas Kabupaten Sumedang, H. Ayi Subhan Hafas, SH, MM.

“Kita lihat peternakan ini menjadi pilihan yang tepat bagi masyarakat desa dalam rangka untuk meningkatkan pendapatannya, sehingga arah kita bagaimana mustahik bisa menjadi muzaki. Salah satu andalan Baznas adalah bagaimana kita bisa memberdayakan peternakan ini,” ujar Kiai Noor di Sumedang, Senin (6/5/2024).

Kiai Noor menyampaikan, Balai Ternak Baznas Kabupaten Sumedang merupakan percontohan. Dia menegaskan, perluasan program Balai Ternak ke daerah lainnya tergantung dari tingkat keberhasilan di Balai Ternak Baznas Kabupaten Sumedang.

“Di sini ada 225 kambing yang dipelihara oleh 25 peternak dan didampingi oleh seorang pendamping. Ini akan kita kembangkan, kita akan lihat bagaimana perkembangannya ke depan. Jika perkembangannya bagus, maka kita akan kembangkan ke daerah-daerah lainnya. Di daerah lain juga sudah bagus, di Tuban misalnya,” kata Kiai Noor.

Kiai Noor mengatakan, program Balai Ternak Baznas Kabupaten Sumedang bukan hanya sebuah upaya penyediaan sumber penghasilan tambahan bagi masyarakat, tetapi juga menjadi model pembangunan inklusif yang membangun kapasitas, mengembangkan ekonomi lokal, dan menggerakkan roda kemajuan bersama.

“Berdasarkan data Sumedang Dalam Angka dari BPS Tahun 2023, jumlah Keluarga Pra Sejahtera di Sumedang kurang lebih mencapai 9,36 persen dari jumlah seluruh KK di Kabupaten Sumedang. Hal ini tentunya perlu mendapat perhatian agar mampu mewujudkan program, strategi, dan kebijakan yang tepat untuk menurunkan tingkat kemiskinan di Kabupaten Sumedang,” ujarnya.

Kiai Noor menambahkan, pengelolaan zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya yang ada di Baznas RI selalu dijalankan dengan prinsip 3A yaitu Aman Syar’I, Aman Regulasi, dan Aman NKRI. Karenanya, dia menegaskan, para penerima manfaat yang menerima bantuan tersebut tidak boleh memikirkan dirinya sendiri.

"Hewan ternak ini harus diperlihara sebaik-baiknya, harus amanah, harus dijaga betul, bahwa ini adalah Baznas, ini adalah dana yang harus digulirkan terus, jangan sampai memikirkan dirinya sendiri. Kalau dirinya sendiri sudah cukup, langsung pikirkan orang lain, terus semacam itu," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Pj. Bupati Sumedang diwakili Kepala Dinas PUTR Sumedang, Nasam, SE, Ak, menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dukungan Baznas dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumedang.

"Kami atas nama Pemerintah Kabupaten Sumedang, sangat menyambut baik atas diluncurkannya Balai Ternak Baznas di Kabupaten Sumedang. Ini selaras dan sejalan dengan cita-cita kami di daerah bahwa kami ingin menyejahterakan masyarakat,” katanya.

Nasam mengungkapkan, di Sumedang, ada 9,4 persen penduduk yang masuk kategori miskin. Dari jumlah tersebut, sekitar 6 ribu jiwa yang masuk kategori miskin ekstrem. Dia berharap, melalui program Balai Ternak Baznas, jumlah masyarakat miskin ekstrem bisa berkurang pada Desember 2024 nanti.

“Oleh karena itu, program Balai Ternak Baznas ini sangat membantu kami untuk minimal naik kelas dari miskin ekstrem. Kami sudah berupaya dengan berbagai hal, termasuk dengan Forkompimda, Dandim, dan lain sebagainya untuk mengembangkan ketahanan pangan di wilayah ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Baznas Kabupaten Sumedang, H. Ayi Subhan Hafas, SH, MM menyampaikan, pengembangan Balai Ternak Baznas Sumedang di Cijeungjing ini mendapat dukungan dan bantuan dari Baznas RI sebagai salah satu reward atas prestasi yang diraih Baznas Sumedang selama ini.

“Balai Ternak BAZNAS Sumedang yang memiliki luas sekitar 10 hektar ini dibentuk untuk membantu warga kurang mampu dalam hal ini mustahik atau penerima manfaat untuk meningkatkan pendapatan mereka,” jelasnya.

Ayi menyampaikan, pendanaan program ini berasal dari sharing cost antara BAZNAS RI dan BAZNAS Sumedang yang pengadaannya untuk 6 Pejantan, 100 Induk Betina, 125 Bakalan, Biaya Support Program, Gaji Pendamping dan Seremonial. Katanya, lokasi pelaksanaan program cukup strategis karena berdekatan dengan tempat Wisata Tegal Jarong.

Wisata Tegal Jarong ini, lanjut Ayi, merupakan salah satu ikon bagi Pemerintah Desa Cijeungjing yang berlokasi di Blok Tegal Jarong yang berbatasan langsung dengan perairan Waduk Jatigede, sehingga dapat dijadikan salah satu destinasi Wisata Waduk Jatigede yang perlu dikembangkan.

“Dengan adanya Balai Ternak BAZNAS Sumedang di Desa Cijeungjing Kecamatan Jatigede ini diharapkan bisa meningkatkan pendapatan warga setempat, sehingga yang tadinya mustahik bisa berubah menjadi muzaki,” tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement