Senin 04 Mar 2024 14:41 WIB

Daftar Kebohongan Bangsa Yahudi Sejak Zaman Rasulullah SAW (3-habis)

Bangsa Yahudi diketahui kerap membohongi umat Islam.

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Hafil
Islam-Yahudi/ilustrasi
Foto: news.yourolivebranch.org
Islam-Yahudi/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,

Enam, Upaya orang Yahudi membunuh Rasulullah. 

Baca Juga

Ini terjadi pada saat Rasulullah bersama beberapa orang sahabat, agar mereka mau membantu membayar tebusan bagi dua orang dari Bani Amir yang dibunuh Amr bin Umayyah adh-dhamry. "Kami akan membantumu wahai Abul Qasim. Sekarang duduklah disini, biar kami menyiapkan kebutuhanmu," kata orang-orang Yahudi Bani Nadhir. 

Beliau duduk di pinggir tembok salah satu dari rumah mereka, disamping beliau ada Abu Bakar, Umar, Ali dan beberapa sahabat yang lain. Ketika melihat Rasulullah telah duduk di tempat yang telah ditentukan maka merekapun berunding untuk membunuh Rasulullah dengan cara menjatuhkan batu penggiling dari atas Rasulullah. 

Ketika orang-orang Yahudi hendak merencanakan niat jahat mereka, Malaikat Jibril turun kepada Rasulullah dan memberitahukan rencana orang-orang Yahudi. Maka seketika itu pula Rasulullah beranjak dari tempat duduknya dan pulang ke Madinah tanpa memberitahu kepada sahabat penyebab kepulangannya. Setelah sampai di Madinah barulah Rasulullah mengabarkan kepada para sahabatnya dan langsung mengutus Muhammad bin Maslamah untuk memberi pengumuman kepada Bani Nadhir agar mereka segera meninggalkan Madinah. Orang-orang Yahudi inipun kembali memperlihatkan ulahnya dan tidak mau meninggalkan Madinah, Sehingga Rasulullah pun memerangi mereka

Tujuh, bersekongkol dengan orang-orang kafir Quraisy untuk memerangi Islam

Orang-orang Yahudi adalah orang-orang yang mempunyai mental pengecut, mereka tidak berani melawan Rasulullah hanya dengan kekuatan sendiri. Setelah mengalami penghinaan dengan dikalahkannya mereka pada peperangan sebelumnya, maka Bani Nadir mencari dukungan dari orang-orang kafir Quraisy, kabilah-kabilah di Ghatafan, serta beberapa kabilah Arab yang membenci dakwah Islam. Mereka sepakat untuk menyerang Madinah. Jumlah pasukan mereka jauh melebihi jumlah penduduk kota Madinah termasuk wanita dan anak-anak, sekitar sepuluh ribu prajurit.

Perang ini dikenal dengan sebutan perang ahzab. Ketika mendengar hal tersebut, Rasulullah pun menggelar majelis musyawarah dengan para shahabat untuk menyusun strategi menghadapi pasukan multi agama ini. Akhirnya lahir sebuah kesepakatan untuk membuat parit yang mengelilingi kota Madinah. Setelah parit selesai, pasukan kafir ini heran dan bingung karena mereka belum pernah melihat strategi perang seperti ini sebelumnya.Akhirnya merekapun bertahan dengan mendirikan tenda di luar kota madinah. Tidak berapa lama, Allah pun mengirimkan taufannya untuk memporak-porandakan pasukan multi agama ini.

Delapan, Bani Quraizah Mengkhianati Perjanjian dan menyerang Muslimin dari belakang

Pada perang ahzab, Bani Quraizah (dari suku Yahudi) telah mengkhianati perjanjian dengan Rasulullah yang dibuat untuk seluruh penduduk kota Madinah termasuk suku mereka. Orang-orang Yahudi telah membantu pasukan ahzab untuk menyerang kaum Muslimin dari dalam kota Madinah.Setelah pasukan ahzab berhasil dikalahkan, Rasulullah pun bersabda “Siapa yang tunduk dan patuh, maka janganlah sekali-kali mendirikan salat ashar kecuali di bani Quraizah" Sinyal Rasulullah ini ditangkap dengan baik oleh shahabat sebagai sebuah isyarat untuk melakukan peperangan dengan Bani Quraizah.

Sembilan, Membuat penyimpangan dalam islam

'Abdullah bin Saba', salah seorang tokoh Yahudi yang berasal dari San'a sebuah kota di Yaman. la hidup pada masa khalifah 'Ali bin Abi Talib, orang inilah yang menyuarakan bahwa pengganti Rasulullah sesungguhnya adalah 'Ali bukan Abu bakar dan Umar, bahkan dia dengan lancangnya menyebut bahwa 'Ali sebagai Allah dan ia adalah seorang nabi. Ketika mendengar hal itu khalifah 'Ali kemudian mengusirnya. 'Abdullah bin Saba' menghembuskan isu seolah-oleh mendukung Ali, padahal sesungguhnya ia menikam dari belakang. 

Begitulah kelicikan dari orang Yahudi. Mereka selalu menghembuskan nafas perpecahan kepada kaum Muslimin. Sudah menjadi watak dasarnya, orang-orang Yahudi suka memecah bela, suka mengadu domba, suka berbohong dan memutar balikkan fakta.

Sumber:

Sirah Nabawiyah karya Ali Muhammad ash-Shalabi dan Jurnal Sikap dan Pandangan Orang-orang Yahudi” oleh Saidurrahman 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement