Ahad 30 Jul 2023 21:59 WIB

Ingin Kuat Menghadapi Cobaan dan Kenyataan Hidup? Doa Ini Bisa Jadi Penenang 

Rasulullah SAW mengajarkan doa ridha dengan ketetapan Allah SWT.

Rep: Andrian Saputra / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi doa. Rasulullah SAW mengajarkan doa ridha dengan ketetapan Allah SWT
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ilustrasi doa. Rasulullah SAW mengajarkan doa ridha dengan ketetapan Allah SWT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Segala yang menimpa manusia telah ditetapkan Allah SWT di Lauhul Mahfudz. Termasuk berkaitan dengan ajal. 

Maka dari itu ketika ditimpa cobaan kematian salah satu anggota keluarganya, maka seorang Muslim diajarkan untuk mengucap kalimat istirja, yakni 'inna lillahi wa Inna ilaihi raji'un' انا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ yang artinya 'sesungguhnya kami milik Allah dan kepada Allah jugalah kami kembali'.  

Baca Juga

Melalui kalimat istirja itu sejatinya seorang mukmin diajak untuk menyadari bahwa segala yang menimpanya dan yang menimpa keluarganya telah diputuskan Allah SWT. 

Tidak ada satu pun makhluk yang dapat menolak keputusan-Nya. Oleh karena itu, setiap mukmin selain didorong untuk meminta keridhaan Allah SWT, tapi juga diajarkan untuk ridha terhadap setiap apa yang telah diputuskan Allah SWT. 

Oleh karena itu, hendaknya berdoa kepada Allah SWT agar senantiasa menjadi hamba yang ridha terhadap ketentuan Allah SWT. Berikut doanya: 

 اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ إِيمَانًا دَائِمًا يُبَاشِرُ قَلْبِي ، وَأَسْأَلُك يَقِينًا صَادِقًا حَتَّى أَعْلَمَ أَنَّهُ لَنْ  يُصِيبَنِي إِلَّا مَاكْتَبْتُهُ عَلَيَّ وَرَضنِي بِمَا قَسَمْتُهُ لِي

Artinya: “Ya Allah, saya mohon kepada-Mu keimanan yang murni yang memenuhi hati saya, dan saya mohon kepada-Mu pula keyakinan yang lurus, sehingga saya menyadari apa saja yang menimpa kepada saya itu merupakan sesuatu yang telah Kau putuskan dan merasa ridha terhadap pemberianmu. 

Doa ini sebagaimana dikutip dalam kitab Bidayat al-Hidayah karya Imam Al Ghazali. Doa ini sejatinya menjadi rangkaian panjang doa iktikaf di masjid terutama dibaca setelah melaksanakan qabliyah. 

Baca juga: Ketika Kabah Berlumuran Darah Manusia, Mayat di Sumur Zamzam, dan Haji Terhenti 10 Tahun

Umat Islam sangat dianjurkan untuk memperbanyak doa kepada Allah SWT. Allah SWT berfirman sebagai berikut:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِيي لَعَلَّهُممْ يَرْشُدُونَ

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran” (QS Al Baqarah ayat 186). 

Sebanyak apa pun kebutuhan manusia, mintalah kepada Allah, niscaya Allah akan mengabulkan doa hamba-Nya. Dalam surah Al Mu'min ayat 60, Allah berfirman:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Wa qāla rabbukumud'ụnī astajib lakum, innallażīna yastakbirụna 'an 'ibādatī sayadkhulụna jahannama dākhirīn.

Dan Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina-dina."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement